Langkah Mitra Kukar Kian Tertutup di Piala Presiden 2019
Dia menilai, di luar hasil akhir skuatnya sudah bermain apik. Kardok melihat komunikasi antarlini sudah terjalin apik. Hanya, kesalahan di fatal di lini belakang membuat tim harus menelan kekalahan.
“Sudah ada kemajuan dari segi permainan. Tidak mudah bagi saya membuat tim ini padu dalam waktu singkat, apalagi sebagian di tim ini pemain baru,” jelas Kardok.
Rafly Mursalim menuturkan hal senada. Sebagai pemain, dia menyebut sudah bekerja secara maksimal. Hanya, hasil akhir memang tak sesuai dengan ekspektasi. Meski demikian, Rafly menyebut, bahwa dari segi permainan dia merasa Mitra Kukar lebih baik.
“Kami bermain lebih santai dari laga sebelumnya. Tapi memang hasil akhir kita harus akui Bhayangkara FC lebih baik,” papar eks Timnas U-19 tersebut.
Dari kubu lawan, Alfredo Vera mengakui, timnya tidak bermain efektif di paruh pertama. Hal itu terlihat dari banyaknya peluang yang terbuang. Namun demikian, pemainnya berhasil bangkit di babak kedua dengan mencetak dua gol lewat penalti Anderson Salles (52’) dan Herman Dzumafo menit 74.
“Pertandingan yang tidak mudah, tim saya bermain buruk di babak pertama. Beruntung pada babak kedua, mereka berhasil memperbaiki penampilan,” terang eks pelatih Persebaya Surabaya itu. (don2/is/k15)
Sempat memimpin laga di paruh pertama lewat gol Faris Ardiansyah, Mitra Kukar harus mengakui keunggulan Bhayangkara FC di akhir laga.
Redaktur & Reporter : Budi
- Jadi Top Skor Piala Presiden 2019, Ricky Kayame: Saya Belum Puas
- Madura United Segera Coret Pemain Asing
- Arema FC Raup Rp 4,425 Miliar, Berapa Persebaya? Wouw
- Arema FC Liburkan Tim Usai Meraih Gelar Juara Piala Presiden 2019
- Optimisme dan Transparansi di Piala Presiden Membawa Sepak Bola Indonesia Jadi Industri
- Irfan Jaya Ungkap yang Bikin Persebaya Terbebani dan Akhirnya Gagal Juara