Langkah Mudah Mengetahui Aplikasi Asli atau Palsu
Rabu, 14 Oktober 2020 – 03:01 WIB
Malware tersebut dapat berupa dari yang sederhana, seperti menampilkan iklan, hingga yang paling parah dapat mengunci akses ke ponsel, yang artinya meminta uang tebusan yang biasanya dalam bentuk bitcoin.
Charles menyebut modus kejahatan siber tersebut Ransomeware 2.0.
"Kalau Anda tidak serahkan maka informasi yang ada dalam handphone tersebut, termasuk foto-foto, chatting itu mereka ancam tidak akan dikembalikan bahkan mereka akan ekspos ke publik," ujarnya.
Charles menambahkan mendeteksi secara keseluruhan sebuah aplikasi bebas malware merupakan hal yang sulit, tetapi jika langkah proteksi dilakukan maka dapat meminimalisir ancaman kejahatan siber. (antara/jpnn)
Bahkan di toko aplikasi seperti Play Store saja masih ada 30 persen aplikasi yang mengandung malware.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
BERITA TERKAIT
- Cloudflare 2024 Sebut Indonesia Punya Kinerja Digital Terbaik
- Survei Populix Catat 67 Persen Responden Khawatirkan Risiko Keamanan Siber
- Peringatan Serius! 3 Aplikasi Berbahaya Ini Menyerang Pengguna di Indonesia
- Perkuat Posisi dalam Keamanan Siber, MGS Resmi Terdaftar di ASPI & BSSN
- InfraDigital & Microsoft Indonesia Berkolaborasi Tingkatkan Talenta Keamanan Siber
- Leonardo Hutabarat Ungkap Strategi Hadapi Serangan Siber di Era Digital