Langkah Obama Mengejar Osama
Senin, 02 Mei 2011 – 15:15 WIB

Langkah Obama Mengejar Osama
WASHINGTON - Tak lama setelah resmi masuk Gedung Putih menggantikan Presiden George Bush Jr, Presiden Obama langsung menetapkan bahwa penangkapan atas Osama bin Laden merupakan prioritas nasional. Namun perburuan atas Osama itu bukanlah hal mudah yang bisa dilakukan secepatnya.
Bahkan belum sampai pada musim panas lalu, para pejabat intelijen AS diketahui sempat berhenti mengejar Osama. Titik balik terjadi pada September 2010, ketika CIA memberi pemaparan di hadapan Presiden Obama tentang indikasi keberadaan Osama di Barat Laut Pakistan.
Baca Juga:
Dimulai pada pertengahan Maret lalu, Presiden menggelar setidaknya sembilan kali pertemuan dengan National Security Council (NSC) untuk membahas lokasi persembunyian Osama yang disebut sudah ada di depan mata. CIA mengembangkan teori bahwa melalui individu-individu di lingkaran Osama, dan beberapa pengikutnya yang tertangkap menyusul peristiwa 9/11. Pejabat intelijen beberapa kali diyakinkan tentang keberadaan seorang kurir yang bekerja untuk Osama.
Para tahanan juga memberi informasi tentang nama samaran yang teridentifikasi sebagai murid Khalid Sheikh Mohammed dan seorang pembantu tepercaya bagi Abu Faraj al Libbi, satu dari pimpinan tertinggi Al Qaeda. Obama akhirnya memberi perintah operasi untuk mengejar Osama pada 29 April lalu, hanya sesaat sebelum menuju Alabama untuk mengunjungi wilayah yang diterjang tornado.
WASHINGTON - Tak lama setelah resmi masuk Gedung Putih menggantikan Presiden George Bush Jr, Presiden Obama langsung menetapkan bahwa penangkapan
BERITA TERKAIT
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina