Langkah Pertamina Patut Diapresiasi

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menyoroti langkah efisiensi ketat PT Pertamina, dalam menyikapi harga minyak dunia yang terus meroket.
Fabby menilai efisiensi harus dimaksimalkan untuk menekan biaya produksi dan potensi kerugian PT Pertamina.
“Dalam kondisi sekarang, di mana Pertamina belum menyesuaikan beberapa harga produk BBM, di tengah kenaikan harga crude oil, maka langkah-langkah yang dilakukan Pertamina, termasuk efisiensi patut mendapat apresiasi,” kata Fabby.
Selain itu, kata Fabby, juga terkait upaya Pertamina dalam menekan biaya produksi BBM dalam negeri.
Dalam hal ini, Pertamina memaksimalkan penggunaan minyak mentah domestik dan dan mengoptimalkan penggunaan gas alam untuk penghematan biaya energi. Termasuk paralel, ketika dilakukan juga peningkatkan produksi kilang untuk produk yang bernilai tinggi.
Hanya yang perlu diingat, lanjutnya, bahwa efisiensi juga ada batasnya.
Terlebih saat ini, ketika harga minyak dunia terus melambung yang membuat BUMN energi itu mendapat tekanan berat.
Terkait tekanan tersebut, Fabby memberi gambaran, bahwa dengan harga minyak dunia berkisar antara USD100 hingga 200 per barel, maka harga penyediaan bahan bakar minyak sekitar Rp 11.500-13.000 per liter.
Efisiensi ketat Pertamina dalam menyikapi harga minyak dunia yang terus meroket, mendapat tanggapan positif.
- Tingkatkan Konektivitas Nasional, Pelita Air Sambut Kedatangan Armada ke-13 Airbus A320
- Scooter Prix 2025 Segera Digelar, Total Hadiah Mencapai Lebih Dari Rp 1 Miliar
- Gubernur Sumsel Letakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Crossing Pipa Pertamina di Desa Benuang, Pali
- Semangat Hari Kartini, Pertamina Dorong Perempuan untuk Berkarya & Salurkan Energi
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Pemegang Saham Pelita Air Kukuhkan Kembali Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama