Langkah Promotif Preventif Diperkuat, Dana Jaminan Sosial Kesehatan Terpantau Sehat
jpnn.com, JAKARTA - BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menggalakkan upaya promotif preventif demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis.
Tercatat hingga 9 September 2023, terdapat 21,74 juta peserta JKN yang telah memanfaatkan layanan skrining riwayat kesehatan untuk mengetahui potensi risiko penyakit yang dimilikinya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengungkapkan hal tersebut dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, Selasa (26/9).
“Layanan promosi, pencegahan, skrining dan konsultasi diperkuat sehingga bukan hanya peserta JKN yang sakit saja yang dapat memanfaatkan layanan JKN, tetapi juga yang sehat dapat memanfaatkannya," kata Ghufron.
Dia menyampaikan skrining riwayat kesehatan adalah langkah pertama mendeteksi risiko penyakit.
BPJS Kesehatan mengelompokkan peserta JKN yang berisiko rendah, sedang, dan tinggi melalui skrining riwayat kesehatan yang diakses peserta lewat aplikasi mobile JKN, chat assistant JKN (CHIKA), atau website BPJS Kesehatan.
"Kalau berisiko tinggi, kami akan arahkan ke fasilitas kesehatan supaya diperiksa dan ditangani lebih lanjut segera,” jelas Ghufron.
Ghufron menyebutkan saat ini terdapat empat jenis layanan skrining yang bisa dimanfaatkan peserta JKN, yaitu skrining diabetes melitus, skrining hipertensi, skrining kanker serviks, dan skrining kanker payudara.
Menurut Ghufron, ke depannya jenis layanan skrining yang dijamin BPJS Kesehatan akan diperluas.
Langkah BPJS Kesehatan perkuat promotif dan preventif demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis juga berdampak pada DJS Kesehatan yang terpantau sehat
- 4 Tips Hadapi Stres Jelang Tahun Baru
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Penanganan Pasien Diare dengan Syndromic Testing, Hasil Cepat & Akurat
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- Peringatan HJK, RS Atma Jaya Luncurkan 3 Layanan Kesehatan
- Di Forum Global ISPOR Eropa 2024, Indonesia Bawa Solusi Nutrisi Berbasis Ekonomi