Langkah Tegas Jokowi Terkait Hilirisasi Nikel Berhasil Ciptakan Daya Tambah Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr Anang Kistyanto menilai langkah yang diambil Jokowi terkait kebijakan hilirisasi nikel sudah sangat tepat.
Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia.
Anang menegaskan, kandungan nikel yang berlimpah harus membawa Indonesia menjadi pemain utama pada industri tersebut. Sehingga seluruh masyarakat wajib mendukung kebijakan hilirisasi nikel dari Jokowi.
“Program-program Pak Jokowi soal hilirasi nikel harus kami dukung bersama, karena kami tidak ingin menjadi penonton. Kita harus menjadi pemain, sehingga bisa menciptakan daya tambah ekonomi,” ujar Anang.
Upaya Presiden Joko Widodo melakukan hilirisasi nikel dengan mengolah barang mentah menjadi barang jadi mendorong nilai tambah ekonomi bagi nasional.
Hilirisasi di Indonesia terhitung sukses, lantaran sebelum ekspor nikel melalui hilirisasi berjalan, pada 2017-2018, nilai ekspor bijih nikel hanya mencapai USD 3 miliar atau Rp 46,5 triliun (kurs Rp 15.500 per USD).
Ketika hilirisasi berjalan nilai ekspor dari nikel pada 2021 sudah mencapai USD 20,9 miliar atau sekitar Rp 323 triliun.
Pendapatan Indonesia diperkirakan meningkat dari nilai ekspor nikel yang sudah dihilirisasi sebesar USD 27 miliar - USD 30 miliar atau Rp 418 triliun-Rp 465 triliun (kurs rupiah Rp 15.500 per USD).
Kebijakan hilirisasi nikel yang diambil oleh Jokowi mengundang berbagai apresiasi dari banyak pihak.
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- Ini Isi Pertemuan Tertutup Ahmad Luthfi dengan Prabowo dan Jokowi
- Jokowi Tanggapi Survei Litbang Kompas Pilgub Jateng yang Tempatkan Andika Unggul
- Diundang Respati-Astrid ke Angkringan, Jokowi: tetapi yang Bayarin, Saya
- Setelah Bertemu Prabowo, Jokowi Ngobrol Rahasia dengan Paslon di Pilwakot Solo Ini