Langkah Warga Meninggalkan Merkuri Diapresiasi
Rabu, 04 Oktober 2017 – 23:17 WIB
![Langkah Warga Meninggalkan Merkuri Diapresiasi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2017/08/29/ilustrasi-pertambangan-foto-jawa-poscomjpnn.jpg)
Ilustrasi pertambangan. Foto: Jawa Pos.Com/JPNN
“Kini merkuri sudah ditinggalkan warga,” kata Kepala Subdirektorat Penerapan Konvensi Bahan Berbahaya Beracun KLHK Purwasto Saroprayogi, pada kesempatan berbeda.
Adzis mengatakan, perubahan ini terjadi berkat sosialisasi panjang dan terus-menerus yang dilakukan sejak tahun tahun 2016 lalu oleh berbagai pihak di antaranya Pemda, Polri, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan lainnya. Dia meyakini pencemaran tak lagi terjadi.(boy/jpnn)
Perubahan pola perilaku masyarakat penambang emas di Kabupaten Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, diapresiasi karena tidak lagi menggunakan merkuri.
Redaktur & Reporter : Boy
BERITA TERKAIT
- Keterlibatan Masyarakat Meningkatkan Amdal Lebih Efektif dan Efisien
- Ibas Dukung Pembangunan IKN Berbasis Ekosistem lingkungan hidup
- Pertamina Dukung Festival Ciliwung 2024 sebagai Komitmen pada Keberlanjutan Lingkungan
- Sebaiknya Menteri LH Cabut Permen Kerugian Lingkungan Hidup Akibat Pencemaran
- Pertalindo Konsisten Mendukung Kompetensi Penyusun Amdal
- PTPN IV Lakukan Terobosan dalam Mendukung Dekarbonisasi, Menteri Hanif: Kami Apresiasi