Lansia dan Mak-Mak Desa Batujai Sulap Eceng Gondok, Peluangnya Sangat Menarik

"Tetapi sekarang sudah ada yang mulai dari beberapa dusun yang kita coba berdayakan juga. Walaupaun baru 10 orang," sambungnya.
Said menyebut kerajinan enceng gondok sangat potensial karena berlandasan program zero waste yang digagas oleh pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Sesuai dengan program zero waste itu, makanya kami upayakan menggunakan limbah dari eceng gondok yang ada di Bendungan batujai," sebutnya.
Bahkan saat ini, pihaknya sudah mendapatkan tawaran order dari salah satu hotel di Senggigi, Lombok Barat.
Namun, dengan keterbatasan hasil produksi karena peralatan yang dimiliki. Dia belum bisa untuk menyanggupi tawaran tersebut.
"Sekarang sudah ada permintaan dari salah satu hotel di senggigi. Mereka minta 160 pasang sandal sehari.Tapi produksi kita yang masih kurang, karena keterbatasan peralatan," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, proses pembuatan kerajinan tersebut masih memakai cara manuel sehingga hasil produksi juga terpengaruh.
Adapun peralatan yang dibutuhkan saat ini, seperti open pengering, alat pres, dan mesin penjahit.
Masalah yang ia alami saat ini saat memberikan pemahaman yakni masyarakat belum melihat hasil yang nyata.
- Cetak Rekor Sejarah, Harga Emas Tembus USD 3.300 Per Troy
- Buyback Rp 50 Miliar Erajaya Jadi Sinyal Optimisme untuk Pasar
- Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global
- Mocabe Gencar Garap Pasar, Gerebek Pedas Nikmat
- Rumah Mesin Salurkan Puluhan Pengolah Sampah ke 15 Kota dan Kabupaten Sepanjang 2024
- IHSG Melemah Lagi, Pembatalan RUU TNI Bisa Meredakan Pasar