LaNyalla Bicara Pentingnya Utusan Golongan di MPR

jpnn.com - MAKASSAR - Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti menilai kehadiran utusan golongan sangat penting dalam mengembalikan sistem bernegara sesuai rumusan para pendiri bangsa, dengan menempatkan MPR sebagai lembaga tertinggi.
Menurutnya, utusan golongan membuat demokrasi menjadi berkecukupan, karena menjamin keterwakilan secara kualitatif.
LaNyalla menyampaikan hal itu dalam FGD "Siapakah Utusan Golongan MPR dan Bagaimana Pengisiannya?" di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Senin (12/6).
"Utusan golongan menjamin keterwakilan secara kualitatif. Utusan golongan merupakan pelaku aktif, tidak melepaskan identitas organisasi dan profesinya sebagai utusan dari pegiat-pegiat di bidangnya," ujarnya.
LaNyalla mengatakan, jika MPR hanya diisi melalui mekanisme pemilu, maka demokrasi yang berkecukupan tidak akan terpenuhi. Pemilu hanya sanggup menjamin keterwakilan secara kuantitatif, baik distrik maupun proporsional.
Dia menyebut, sistem bernegara rumusan para pendiri bangsa adalah sistem tersendiri yang paling cocok bagi Indonesia.
Dalam risalah catatan persidangan BPUPK dan PPKI, para pendiri bangsa sudah sepakat, bahwa bangsa ini tidak akan bisa menjalankan sistem demokrasi liberal barat murni, atau sistem komunisme timur. Karena Indonesia memiliki konfigurasi sosial, budaya, ekonomi dan geografis yang amat kompleks.
"Hanya sistem demokrasi Pancasila dengan lembaga tertinggi, yaitu MPR yang mampu menampung semua elemen bangsa sebagai bagian dari penjelmaan rakyat," kata LaNyalla.
LaNyalla memaparkan pentingnya utusan golongan di MPR dalam FGD di Unhas Makassar.
- Bisnis Ilmu
- Ary Ginanjar Berikan Booster dan Roadmap kepada Pimpinan Unhas
- RUU KUHAP Diminta Kedepankan Prinsip Check and Balance
- Disebut Pengacau oleh Ketua DPD RI, Filep: Dari Perspektif Hukum, Maaf Tidak Bisa Menghapus Pidana
- Beredar Foto La Nyalla Bertemu Hasto, Pengamat: Parpol Tak Berhak Intervensi Pemilihan Pimpinan DPD
- Sentil Yorrys CS yang Tuding Pimpinan DPD Arogan, Senator Lampung: Itu Kekanak-kanakan!