LaNyalla: Jangan Sampai Belajar Tatap Muka di 14 Provinsi jadi Klaster Baru Covid-19

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mattalitti meminta 14 provinsi yang mengklaim siap menerapkan belajar tatap muka untuk tidak mengabaikan penyebaran virus Covid-19.
LaNyalla meminta penerapan protokol kesehatan (prokes) dilakukan dengan ketat kalau belajar tatap muka benar-benar digelar.
"Jangan sampai justru belajar tatap muka menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," tegas LaNyalla, Selasa (5/1).
Senator Dapil Jawa Timur, itu berharap proses pembelajaran tatap muka dipersiapkan secara matang.
"Lakukan persiapan dengan sematang mungkin dan wajib menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Ia berharap pihak terkait mengkaji terlebih dahulu model pembelajaran yang akan dilakukan saat tatap muka nanti.
"Timing-nya harus tepat. Selain itu, metode pembelajarannya juga harus dipersiapkan dengan matang. Jadi para siswa, orang tua, dan juga guru tetap terjaga kesehatannya," terangnya.
Tidak hanya itu, LaNyalla juga meminta proses belajar tatap muka tidak menjadi kontradiktif dengan upaya pemerintah yang sedang mempersiapkan vaksin.
"Seperti yang sama-sama kita ketahui, saat ini pemerintah sudah mendistribusikan vaksin Covid-19 ke daerah. Artinya, ada upaya serius dari pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19. Tentunya hal ini harus sama-sama kita dukung," ujarnya.
LaNyalla mengingatkan jangan sampai belajar tatap muka justtu menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Indonesia.
- Jamin Keselamatan Kerja Buruh, Senator Filep: Percepat Revisi UU SJSN & Ratifikasi Konvensi ILO 102/1952
- Laporan Reses, DPD RI Beberkan Isu Prioritas dan Krusial di Daerah
- Bertemu Wali Kota Kupang, Senator Abraham Paul Liyanto Jajaki Konsep Sister City
- Senator Lia Istifhama Apresiasi Respons Cepat KJRI Jeddah Dalam Menangani Jemaah Haji Indonesia
- Terima Gubernur Provinsi Tomsk Rusia, Sultan Bahas Kerja Sama di Bidang Riset Hingga Sister City
- Sultan Minta Pelindo II Atasi Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai dengan Skala Penuh