LaNyalla: Masa Depan Indonesia Harus Dipersiapkan dari Sekarang

Contoh lainnya adalah Amerika Serikat yang tetap memastikan keunggulan kompetitif mereka sebagai garda terdepan ekonomi. Karena, ratusan perusahaan raksasa dunia dimiliki oleh warga negara Amerika dan berkantor pusat di Amerika.
Sebut saja Apple, Alphabet, yang merupakan induk usaha Google, Microsoft, Tesla, Facebook, Zoom, JP Morgan, Bank of America, Chevron, Freeport McMoran, Citibank, KFC dan ratusan lainnya.
"Mereka semua tidak memindahkan kantor atau unit usahanya keluar dari Amerika Serikat, sehingga miliaran US Dolar keuntungan mereka terdistribusi menjadi pemasukan pajak bagi pemerintah Amerika Serikat," ujar LaNyalla.
Begitu pula industri lainnya, seperti industri film Hollywood yang sampai hari ini mampu mencetak laba miliaran US Dolar dari monetize royalty atas pemutaran film-film produksi mereka di ratusan negara di dunia. Dan industri-industri lainnya, termasuk farmasi, vaksin dan obat-obatan serta industri militer dan penerbangan.
Foto: Tim DPD RI
Lantas bagaimana dengan Indonesia? Apa yang harus disiapkan?
Menurut LaNyalla, Indonesia adalah negara yang memiliki keunggulan komparatif.
"Indonesia adalah negara yang memiliki anugerah yang diberikan oleh Allah SWT melalui iklim di garis khatulistiwa, tanah yang subur, laut yang luas, garis pantai terpanjang kedua di dunia, hutan dengan bio-diversity yang lengkap, sumber daya alam dan mineral di dalam bumi, serta alam yang sangat indah," tutur LaNyalla.
LaNyalla menyatakan seharusnya ekonomi Indonesia dijalankan dengan tiga pilar utama. Apa saja?
- Pengamat Sebut Peluncuran Danantara jadi Tonggak Baru Ekonomi Indonesia
- Arsjad Rasjid Mentransformasi Ekonomi Indonesia Lewat Kadin
- Prabowo: Saya Sangat Gembira Perekonomian Kita Terkendali
- Perekonomian Indonesia 2025 Tetap Solid di Tengah Ketidakpastian Global
- Kemendagri Tekankan Pentingnya Perbaikan Sistem Perizinan untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Airlangga Yakinkan Investor Global: Fundamental Ekonomi Indonesia Kuat