Lapas Kelas II A Serang Buat Blok Khusus Santri
Tiga Kali Tidak Salat Jumat, Tak Bisa Jadi Penghuni
Kamis, 09 September 2010 – 08:08 WIB
Jeruji besi tidak hanya digunakan sebagai pemberi efek jera. Tapi, juga bisa dijadikan sarana untuk menempa keimanan dan ketakwaan para narapidana. Atas dasar itu pula, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Serang membuat blok santri.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
HERMANSYAH KOMAR, SERANG Rintik hujan yang turun sejak pagi tidak membuat pria berjenggot lebat tersebut bermalas-malasan. Harahap dan teman-temannya menghabiskan waktu untuk membaca Alquran dan buku-buku tentang Islam dalam ruang seluas 6 x 3 meter. Aktivitas itu dilakukan secara rutin oleh Harahap cs selama Ramadan.
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
HERMANSYAH KOMAR, SERANG
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
MENTERI Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Patrialis Akbar meresmikan blok santri di Lapas Serang pada 29 Agustus lalu. Blok yang juga disebut sebagai kampung penyesalan itu diadakan untuk memberikan ilmu agama yang lebih mendalam kepada para napi. Hal tersebut terlihat dari fasilitas dan aktivitas sehari-hari para napi yang "beruntung" berada di sana. Termasuk, aktivitas R.A. Harahap, napi tindak pidana korupsi yang kini menghuni kampung penyesalan itu.
Baca Juga:
Jeruji besi tidak hanya digunakan sebagai pemberi efek jera. Tapi, juga bisa dijadikan sarana untuk menempa keimanan dan ketakwaan para narapidana.
BERITA TERKAIT
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis