Lapas Kelas II A Serang Buat Blok Khusus Santri
Tiga Kali Tidak Salat Jumat, Tak Bisa Jadi Penghuni
Kamis, 09 September 2010 – 08:08 WIB
"Membaca Alquran dan taushiyah selama Ramadan merupakan agenda rutin. Kami sudah atur waktu dan pengisi taushiyah. Biasanya, acara tersebut dipimpin orang yang dituakan di blok santri," ujar Harahap saat ditemui Radar Banten di blok santri itu, Senin (6/9).
Baca Juga:
Selama Ramadan, mulai pukul 08.00 hingga 10.00, seluruh napi muslim diajak membaca Alquran. Selesai salat Duhur, acara dilanjutkan dengan taushiyah hingga menjelang berbuka puasa. Kemudian, mereka menjalankan salat Tarawih hingga pukul 22.00. Kegiatan mereka diakhiri dengan tadarus sampai tengah malam.
Pria yang divonis empat setengah tahun penjara itu menyatakan bangga bisa terpilih di antara penghuni blok santri. Sebab, untuk menjadi bagian dari penghuni blok santri, ada syarat-syarat khusus. Yang memilih adalah petugas bagian bimbingan napi dan anak didik. Tidak tanggung-tanggung, penilaian dilakukan setahun penuh.
"Sebelum blok santri diresmikan, petugas menilai catatan salat Jumat para napi selama setahun terakhir. Hal itu jelas terlihat dari data presensi. Sebab, memang sebelum salat, kami diwajibkan mengisi buku kehadiran," jelas Harahap yang sudah menjalani dua tahun masa hukuman itu.
Jeruji besi tidak hanya digunakan sebagai pemberi efek jera. Tapi, juga bisa dijadikan sarana untuk menempa keimanan dan ketakwaan para narapidana.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408