Lapas Palopo Rusuh, Kelebihan Kapasitas Jadi Alasan

Lapas Palopo Rusuh, Kelebihan Kapasitas Jadi Alasan
Lapas Palopo Rusuh, Kelebihan Kapasitas Jadi Alasan

jpnn.com - JAKARTA - Kepala Humas Ditjen PAS, Akbar Hadi tak menampik peristiwa kerusuhan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) memang kerap terjadi. Salah satu bukti terkini adalah Lapas Palopo, Sulawesi Selatan rusuh. Sekitar pukul 10.00 WITA, Sabtu (14/12) api tiba-tiba berkobar dan membakar ruangan lapas tersebut.

Akbar menyebut kerusuhan di lapas terjadi karena adanya kelebihan kapasitas. "Sebetulnya peluang kerusuhan over kapasitas tidak seimbang dengan petugas yang ada," kata Akbar saat dihubungi, Sabtu (14/12).

Menurut Akbar, untuk mengatasi persoalan kerusuhan yang kerap terjadi di lapas, Kemenkumham telah menyiapkan langkah-langkah pencegahan. Salah satunya dengan melakukan pendekatan dengan penegak hukum lain.

"Kita sudah melakukan pendektan dengan penegak hukun lain untuk tidak mempermudah memasukkan tanahan narkoba ke dalam lapas. Jika dia pemakai, pembinaan lebih baik rehabilitasi," kata Akbar.

Selain itu, lanjut dia, perlu ada penambahan petugas di rutan. "Di rutan ada 160 ribu tahanan. Petugas 29 ribu dengan fungsi yang beda-beda ada pengamanan, administrasi dan lain sebagainya," ujar Akbar.

Ia menambahkan juga perlu ada penambahan pembangunan lapas, menambah bangunan, dan menambah luas kapasitas untuk mengatasi kerusuhan di lapas.

Selain itu ada juga program pembebasan bersyarat yang harus diberikan secara efektif. "Yang tindak pidana umum perlu waktu yang cukup panjang dan administrasi dipangkas melalui online," kata Akbar.

Dalam kesempatan ini, Akbar juga menjelaskan, kerusuhan yang terjadi di Lapas Palopo. Awalnya Kalapas sedang melakukan kontrol. Saat itu dia melihat napi yang sedang mendapat sanksi ternyata tidak berada di dalam sel.

JAKARTA - Kepala Humas Ditjen PAS, Akbar Hadi tak menampik peristiwa kerusuhan di lembaga pemasyarakatan (Lapas) memang kerap terjadi. Salah satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News