Lapor Covid-19: Data Kematian Covid-19 Membuat Tanda Tanya
jpnn.com, JAKARTA - Co-Lead Koalisi Warga untuk Lapor Covid-19 Ahmad Arif mempertanyakan penurunan kasus harian Covid-19 yang cepat tetapi penurunan angka kematian tidak terlalu signifikan.
"Kematiannya itu turun juga tetapi masih sangat tinggi tapi gap-nya itu dikhawatirkan sebenarnya membuat tanda tanya," kata Arif dalam konferensi pers yang ditayangkan secara virtual pada akun Lapor Covid-19 di Youtube, Rabu (8/9).
Selain itu, Arif juga berfokus pada kematian pasien Covid-19 yang menjalani isoman di rumah. Dia menyebutkan pemerintah tidak memiliki data tersebut.
"Lapor Covid kebetulan melakukan pendataan itu berbasiskan laporan warga dan sejauh ini sudah 3.013 yang meninggal dalam kondisi isoman di rumah," ungkapnya.
Arif membeberkan data yang menunjukkan penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia merupakan yang paling kecil di Asia Tenggara.
Kendati demikian, angka kematian di Indonesia berada di posisi kedua tertinggi secara global.
"Dari Kemenkes sendiri alasannya bahwa data kematian kita itu data yang tidak real time jadi ini sebagian adalah data kematian yang sebelumnya tetapi secara umum memang data kematian kita sangat bermasalah," papar Arif.
Masalah data ini, lanjut Arif, bisa memengaruhi kebijakan pemerintah yang kurang tepat dan persepsi risiko publik.
Co-Lead Koalisi Warga untuk Lapor Covid-19 Ahmad Arif mempertanyakan penurunan kasus harian Covid-19 yang cepat tetapi penurunan angka kematian tidak terlalu signifikan.
- Jadi Ancaman Global, Aksi SIAP Lawan Dengue Diluncurkan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Deteksi Dini Down Syndrome, Cordlife Persada Hadirkan Layanan NIPT Lokal di Indonesia
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- Sebagian Besar Kasus Hepatitis Tidak Terdiagnosis, Deteksi Dini Penting Dilakukan
- WHO Tak Mendukung Vaksinasi Massal untuk Lawan Cacar Monyet