Lapor Polisi, Megawati Cerita, Putrinya Pernah Bilang begini
“Pengurus Gafatar tidak pernah lagi mendatangi Kesbangpol untuk mengurus atau memperpanjang masa pengurusan tersebut,” tegas Rusmana. Kapolres Banyuasin AKBP Julihan Muntaha Sik melalui Kasat Intel, AKP Amin Hanafi membenarkan kalau pernah ada Gagatar di wilayah Banyuasin.”Tapi tiga bulan terakhir tidak ada lagi aktivitasnya.,” ujarnya. Kemudian Gafatar tidak ada lagi di Banyuasin.
Dari hasil penyelidikan Gafatar hanya memiliki sekitar 10 pengikut. Data itu belum termasuk data dari kepolisian. Kepala Kemenag Banyuasin, H Ramlan Fauzi melalui Kepala Binmas, dr H Hamdan mengatakan kalau pihaknya sudah mengetahui keberadaan Gafatar sejak 2014 dari P3N setempat.
”Begitu dapat info itu, kami langsung berkoordinasi dengan Polres untuk mengecek ke lapangan. Ternyata, alamat sekretariat Gafatar kosong,” bebernya.
Ramlan mengimbau seluruh masyarakat Banyuasin untuk membentengi diri sendiri dari pengaruh ajaran sesat. “Untuk pastinya, silakan koordinasi dengan Kemenag dan MUI," pungkasnya. (gti/way/gsm/yun/sam/jpnn)
PALEMBANG – Heboh organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), mendorong Megawati (50), warga Sumsel, lapor ke Polda setempat. Ini pengaduan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat
- Kebakaran Melanda Gedung Tempat Pelelangan Ikan di Kendari Sultra
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil