Lapor Polisi, Petugas Gali Data dari Luthfi

Lapor Polisi, Petugas Gali Data dari Luthfi
Lapor Polisi, Petugas Gali Data dari Luthfi
Menurut Sukemi, putranya seketika itu seperti terhipnotis. Selama anaknya hilang, Sukemi tidak pernah menerima telepon dari orang-orang yang diperkirakan sebagai otak penculikan. Kuat dugaan, penculikan ini bukan didasari motif mengeruk keuntungan berupa uang. Lazimnya, dalam aksi penculan dengan motif memeras harta korban, pelaku bakal menghubungi untuk meminta tebusan.

Selain itu, Sukemi juga menjelaskan Luthfi sempat mengirim pesan singkat melalui blackberry massager (BBM). Bunyi dari pesan itu adalah, permintaan maaf dari Luthfi. "Tapi setelah saya pelajari, bahasanya bukan bahasa anak saya," tandas Sukemi.

Dia berharap, polisi bisa segera menemukan penculik tersebut. Sebab, tidak menutup kemungkinan jika kelompok penculik ini masih akan beraksi lagi. Sukemi juga menyayangkan hilangnya sebuah tas kecil yang membuat anaknya seakan terhipnotis. Menurut Sukemi, tas itu sempat dilepar anaknya ketika salat di Masjid Istiqlal. "Tas itu hilang, lalu juga diikuti menghilangnya empat orang yang membawa putra saya," ucap Sukemi.

Selain memeriksa dari keterangan Luthfi, polisi juga bersiap menggali informasi dari petugas Masjid Istiqlal. Dari tempat ini, polisi mencoba mengumpulkan rekaman-rekaman orang yang mencurigkan melalui rekaman CCTV yang kemungkinan terpasang di berbagai sudut Istiqlal. Seperti diketahui, setelah sadar dari pengaruh hipnotis, Luthfi diamankan oleh takmir masjid. (wan)

JAKARTA - Raut muka Staf Khusus Mendiknas Sukemi ketika mengikuti buka bersama di lingkungan Kemendiknas kemarin masih terlihat muram. Pasalnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News