Laporan BPK, Target Pertumbuhan Ekonomi 2019 tidak Tercapai
jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 tidak mencapai target. Berdasar laporan hasil pemeriksaan (LHP) atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) 2019 yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), pertumbuhan ekonomi 2019 hanya mencapai 5,02 persen.
Angka ini tidak sesuai dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar 5,3 persen.
Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan lembaganya memberikan beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian DPR dan pemerintah terhadap LKPP audited 2019.
Pertama, kata Agung, terdapat beberapa capaian positif atas asumsi dasar ekonomi makro 2019 yang ditetapkan dalam APBN 2019.
Dia menyebut inflasi misalnya 2,72 persen yang berarti lebih rendah dari asumsi APBN 3,5 persen. Nilai tukar rupiah Rp 14.146 dari asumsi APBN Rp 15000
"Namun beberapa indikator ekonomi makro capaiannya di bawah asumsi penyusunan APBN 2019 tersebut. Yaitu, pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 5,02 persen dari asumsi APBN sebesar 5,3 persen," kata Agung saat membacakan LHP atas LKPP 2019 di Rapat Paripurna DPR, Selasa (14/6).
Dia melanjutkan tingkat bunga surat perbendaharaan negara tiga bulan 5,62 persen dari asumsi APBN 5,3 persen.
Lifting minyak hanya mencapai 746 ribu barel per hari dari asumsi APBN 775 ribu barel per hari. Lifting gas hanya mencapai 1057 ribu barel per hari dari asumsi APBN 1250 ribu barel per hari.
BPK memberikan beberapa catatan yang perlu menjadi perhatian DPR dan pemerintah terhadap LKPP audited 2019 terkait pertumbuhan ekonomi.
- Tak Ada Kerugian Negara, Kubu Tom Lembong Serahkan Bukti Laporan BPK ke Hakim
- Ahli dari BPK Beberkan Kerugian Negara di Kasus Antam
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM