Laporan Keuangan 9 Parpol Tak Standar
Kamis, 05 April 2012 – 05:14 WIB
Sedangkan PAN hanya melaporkan pengeluaran sebesar Rp 540 juta, padahal PAN sendiri memperoleh anggaran Rp 677 juta dari APBN 2010 yang artinya ada Rp 130 juta yang tidak dilaporkan penggunaannya.
Sedangkan PPP sebaliknya, melaporkan Rp 800 juta anggaran yang terpakai, padahal dari biaya APBN 2010 itu, PPP hanya menerima Rp 598 juta. Gerindra melaporkan Rp 504 juta sebagai pengeluaran mereka padahal yang diterimanya dari APBN 2010 sebesar Rp 517 juta yang berarti Rp 13 juta lagi tidak dilaporkan.
PDIP sendiri mendapat dana dari APBN sebesar Rp1,574 miliar, Golkar mendapat Rp1,623 miliar, Demokrat sebesar Rp 2,338 miliar, PKS Rp 886 juta, PAN Rp 677 juta, PKB Rp 556 juta, Gerindra Rp 517 juta, dan Partai Hanura Rp 501 juta.
”Dari Rp 1,574 miliar yang diterima PDIP, terpakai untuk biaya telepon dan listrik sebesar Rp 387,836 juta. PPP menghabiskan dana terbesar untuk langganan daya dan jasa dan gaji Rp 378,427 juta. Golkar menggunakan dana untuk biaya telpon dan listriknya Rp 771,883 juta,” urainya.
JAKARTA - LSM Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai laporan keuangan yang dibuat 9 partai politik di Indonesia belum sesuai standar laporan keuangan
BERITA TERKAIT
- Politikus Senior PDIP Ini Nilai Megawati Nakhoda NKRI, Hasto Adalah Jangkarnya
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia