Laporan Keuangan 9 Parpol Tak Standar

Laporan Keuangan 9 Parpol Tak Standar
Laporan Keuangan 9 Parpol Tak Standar
Sedangkan PAN hanya melaporkan pengeluaran sebesar Rp 540 juta, padahal PAN sendiri memperoleh anggaran Rp 677 juta dari APBN 2010 yang artinya ada Rp 130 juta yang tidak dilaporkan penggunaannya.

Sedangkan PPP sebaliknya, melaporkan Rp 800 juta anggaran yang terpakai, padahal dari biaya APBN 2010 itu, PPP hanya menerima Rp 598 juta. Gerindra melaporkan Rp 504 juta sebagai pengeluaran mereka padahal yang diterimanya dari APBN 2010 sebesar Rp 517 juta yang berarti Rp 13 juta lagi tidak dilaporkan.

PDIP sendiri mendapat dana dari APBN sebesar Rp1,574 miliar, Golkar mendapat Rp1,623 miliar, Demokrat sebesar Rp 2,338 miliar, PKS Rp 886 juta, PAN Rp 677 juta, PKB Rp 556 juta, Gerindra Rp 517 juta, dan Partai Hanura Rp 501 juta.

”Dari Rp 1,574 miliar yang diterima PDIP, terpakai untuk biaya telepon dan listrik sebesar Rp 387,836 juta. PPP menghabiskan dana terbesar untuk langganan daya dan jasa dan gaji Rp 378,427 juta. Golkar menggunakan dana untuk biaya telpon dan listriknya  Rp 771,883 juta,” urainya.

JAKARTA - LSM Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai laporan keuangan yang dibuat 9 partai politik di Indonesia belum sesuai standar laporan keuangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News