Laporan Populix Mencatat 66% Jurnalis Berhati-Hati karena Kriminalisasi
Kamis, 20 Februari 2025 – 14:57 WIB

Meski indeks keselamatan jurnalis 2024 meningkat, tetapi mayoritas jurnalis merasa cemas terhadap masa depan kebebasan pers. Foto: dok Populix
Bayu juga menambahkan bahwa kekerasan terhadap jurnalis tidak hanya terjadi dalam bentuk fisik, tetapi juga melalui berbagai bentuk intimidasi, baik dari pihak tertentu maupun tekanan ekonomi.
Menurut dia, banyak jurnalis yang akhirnya melakukan swasensor karena takut akan dampak yang lebih besar.
“Ada ancaman tidak langsung berupa pembatasan kerjasama media dengan pemerintah atau swasta jika mereka menerbitkan berita yang dianggap sensitif. Karena itu, perlindungan terhadap jurnalis harus menjadi prioritas bersama agar kebebasan pers tetap terjaga,” tegas Bayu.(mcr10/jpnn)
Meski indeks keselamatan jurnalis 2024 meningkat, tetapi mayoritas jurnalis merasa cemas terhadap masa depan kebebasan pers
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
BERITA TERKAIT
- Peneliti TRI: Penataan Distribusi LPG Merupakan Langkah Strategis
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran
- Kebijakan DHE SDA: Fondasi Kukuh Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Akademisi Nilai Konsesi Tambang untuk UMKM & Koperasi Wujud Keadilan Ekonomi
- Pengusaha Diaspora Harap Iklim Usaha di Bawah Kepemimpinan Prabowo Baik