Laporan PBB soal Muslim Uighur: China Lakukan Kejahatan Kemanusiaan dan Pelanggaran Hak Reproduksi

China dengan keras membantah tuduhan itu.
Berbicara menjelang rilis laporan tersebut, duta besar China untuk PBB di New York, Zhang Jun, mengatakan Beijing telah berulang kali menyuarakan penentangan terhadapnya. Dia mengatakan kepala hak asasi manusia PBB seharusnya tidak ikut campur dalam urusan internal China.
"Kita semua tahu, dengan sangat baik, bahwa apa yang disebut masalah Xinjiang adalah kebohongan yang sepenuhnya dibuat-buat dari motivasi politik dan tujuannya jelas adalah untuk merusak stabilitas Tiongkok dan untuk menghalangi pembangunan Tiongkok," kata Zhang kepada wartawan pada hari Rabu.
"Kami tidak berpikir itu akan menghasilkan kebaikan bagi siapa pun, itu hanya merusak kerja sama antara PBB dan negara anggota," katanya.
Reuters melaporkan bulan lalu bahwa China telah meminta Bachelet untuk mengubur laporan tersebut, menurut surat China yang dikonfirmasi oleh para diplomat. Baca selengkapnya
Bachelet mengkonfirmasi minggu lalu setelah menerima surat yang katanya ditandatangani oleh sekitar 40 negara bagian lain, menambahkan bahwa kantornya tidak akan menanggapi tekanan seperti itu.
Bachelet, 70, berencana kembali ke Chili untuk pensiun. Banyak kandidat telah melamar pekerjaan itu tetapi belum ada pengganti yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal Antonio Guterres yang pilihannya kemudian harus disetujui oleh Majelis Umum di New York. (reuters/dil/jpnn)
Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet telah melihat langsung kondisi muslim Uighur di Xinjiang, China
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini
- Temui Wamen Guo Fang, Waka MPR Eddy Soeparno Bahas Pengembangan Energi Terbarukan
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Kunjungan Xi Jinping ke 3 Negara ASEAN Menegaskan Prioritas China
- Prabowo Sebut Indonesia Netral Menyikapi Perang Dagang AS-China