Laporan Pelanggaran Hak Asasi Manusia di AS 2023: Terjadi 654 Penembakan Massal
jpnn.com, LOS ANGELES - Kantor Informasi Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok merilis laporan tentang pelanggaran hak asasi manusia di Amerika Serikat 2023, baru-baru ini.
Dalam laporan tersebut dibeberkan berbagai pelanggaran hak asasi manusia di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Pelanggaran mulai dari diskriminasi ras, etnis, pengekangan kebebasan bersuara, manipulasi hingga perlakuan tidak manusiawi terhadap migran di perbatasan dan lainnya.
Berikut ini ringkasan dari laporan tersebut:
Situasi hak asasi manusia di Amerika Serikat terus memburuk pada 2023. Di Amerika Serikat, hak asasi manusia menjadi makin terpolarisasi.
Meskipun kelompok minoritas yang berkuasa memegang dominasi politik, ekonomi, dan sosial, mayoritas masyarakat semakin terpinggirkan, hak-hak dasar dan kebebasan mereka diabaikan.
Kekerasan bersenjata meluas, sementara kebijakan pengendalian pemerintah tidak efektif. Setidaknya terdapat 654 penembakan massal di Amerika Serikat pada 2023.
Sekitar 43.000 orang terbunuh akibat kekerasan senjata pada 2023, dengan rata-rata 117 kematian per hari.
Di Amerika Serikat, hak asasi manusia pada dasarnya adalah hak istimewa yang hanya dinikmati oleh segelintir orang.
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir
- Soroti Pembubaran Diskusi FTA, ELSAM Singgung Kegagalan Negara
- PPI Jabar Kecam Aksi Pelepasan Hijab Paskibraka
- Pusat Studi Uighur & Pemuda OKI Indonesia Gelar Roadtrip Demi Perjuangkan Kemanusiaan dan HAM
- Soroti Kegagalan Jokowi, Aktivis '98 Dorong Petisi Penuntasan Peristiwa 27 Juli
- Uni Eropa Jatuhkan Sanksi kepada Warga Sipil Israel Pelanggar HAM