Laporan Perkosaan Mahasiswi Unpad asal Malaysia Diduga Palsu

jpnn.com - BANDUNG - Pihak kepolisian akhirnya buka suara terkait hasil visum JS, mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) Fakultas Kedokteran asal Malaysia yang diduga menjadi korban penculikan dan pemerkosaan beberapa waktu lalu.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan dari hasil visum yang dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, tidak ditemukan luka bekas pemerkosaan. "Hasil visum tidak ada kekerasan terhadap organ vital tubuhnya dan tidak ada sperma," katanya saat ditemui di Bandung, Senin (9/6).
    
Selain itu pihaknya menduga, korban merekayasa keterangan saat kejadian penculikan dan pemerkosaan yang menimpa dirinya. "Ya, korban diduga merekayasa laporan dan keterangan kepada penyidik kepolisian," katanya.
    
Ditambahkannya alasannya setelah dilakukan olah tempat kejadian dan rekontruksi kejadian serta pemeriksaan saksi, ditemukan beberapa kejanggalan. "Pukul 20.00 diculik padahal pukul 20.00 kita lakukan olah TKP disitu, tempatnya ramai tak mungkin ada penculikan. Kita tanya saksi ada satpam dan rekan korban tidak ada yang melihat (penculikan)," ucapnya.
    
Selain itu alasan lain adalah ditemukannya jejak komunikasi antara korban dan mantan pacarnya melalui telepon seluler di Medan sekitar pukul 23. 00 WIB, atau ketika saat diculik. "Pukul 23.00 korban menelepon bekas pacarnya di Medan dan mesra-mesraan. Apa mungkin sedang diculik menelepon, mesra lagi," bebernya.

Seperti diketahui, JS yang merupakan mahasiswi Universitas Padjadjaran (Unpad) diduga menjadi korban penculikan dan pemerkosaan oleh pelaku lebih dari dua orang, ditemukan tidak sadarkan diri di kawasan Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (17/5).
    
Kejadian penculikan sendiri terjadi saat  Jumat (16/5) malam. Saat itu JS sempat mengambil uang di ATM dikawasa Jatinangor namu tiba-tiba di datangi pelaku yang melakukan pembiusan dan dimasukan kedalam mobil sebelum akhirnya ditemukan warga di kawasan Lembang. (bal)