Laporan Terbaru Ungkap Niat Jahat Tiongkok terhadap Muslim Uighur, Mengerikan

Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi menyebut tuduhan genosida sangat tidak masuk akal dan hanya suatu kebohongan semata.
"Apa yang disebut genosida di Xinjiang sangat tidak masuk akal. Itu rumor dengan motif tersembunyi dan kebohongan semata," katanya seperti dikutip kantor berita Reuters.
"Ketika berbicara tentang genosida, umumnya orang berpikir tentang penduduk asli Amerika Utara di abad ke-16, budak Afrika di abad ke-19, Yahudi di abad ke-20, dan Penduduk Asli Australia yang masih berjuang hingga hari ini," ujar Menlu Wang.
Kedutaan Besar Tiongkok di Australia menambahkan tuduhan genosida merupakan lelucon tak masuk akal yang bertujuan mencoreng dan memfitnah Pemerintah Tiongkok.
"Tuduhan dan serangan tak berdasar ini hanya merupakan rencana politik buruk yang akan berakhir di keranjang sampah sejarah," kata pernyataan Kedubes Tiongkok.
Namun laporan Newlines Institute for Strategy and Policy menyebut dalih Tiongkok atas kebijakannya di Xinjiang sebagai perang melawan terorisme atau separatisme tidak membebaskan tanggung jawab negara itu atas genosida.
Organisasi global termasuk Proyek Hak Asasi Manusia Uighur (UHRP) mendukung laporan tersebut.
"Pemerintah Tiongkok berada di jalur cepat untuk menghancurkan rakyat kami seluruhnya," kata direktur eksekutif UHRP Omer Kanat.
Warga Uighur di Australia menuntut Pemerintah Australia untuk menyebut apa yang dialami etnis mereka di Tiongkok sebagai sebuah genosida
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Madinah Kabur
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Sembilan Tewas karena Banjir di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Ratusan Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Diungsikan ke Thailand