Laporan Terkini COVID-19 di Australia: Sudah Lebih dari 2.000 Orang Tertular
Membentuk komisi khusus untuk corona
Hari Rabu ini (25/03), Pemerintah Australia mengumumkan pembentukan Komisi Koordinasi COVID-19 untuk menangani wabah yang sudah menjangkiti lebih dari dua ribu warganya.
Pembentukan komisi tersebut disampaikan Perdana Menteri Scott Morrison di Canberra.
Menurut PM Morrison, komisi ini akan memastikan Pemerintah menerima saran paling komprehensif untuk memenuhi tantangan ke depan untuk meredam dampak ekonomi dari virus corona, termasuk upaya pemulihan.
Ini termasuk bagaimana bekerja secara kooperatif di jaringan swasta-ke-swasta dan publik-ke-swasta untuk membuka sumber daya, memecahkan kebuntuan dan memperbaiki masalah, sehingga keluarga, bisnis, dan masyarakat Australia bisa tertopang melalui bulan-bulan penuh tantangan di masa depan.
Neville Power telah ditunjuk sebagai Ketua Komisi Koordinasi COVID-19 dan diharapkan membawa keahlian bisnis tingkat tinggi yang dimilikinya dan komitmen yang kuat untuk isu sosial.
Photo: Neville Power dipercaya mengepalai Komisi Koordinasi COVID-19 Australia terhitung hari ini, 25 Maret 2020. (ABC News)
Dewan Komisaris Eksekutif akan memberi tahu Perdana Menteri tentang semua aspek non-kesehatan dari respon pandemi. Selain itu, Dewan juga akan bekerja bersama-sama dengan Chief Medical Officer (CMO) Dr Brendan Murphy, yang terus memimpin respons kesehatan dalam situasi ini.
Lewat situs resmi departemen kesehatan Australia hingga 25 Maret, pukul 6 pagi, ada tambahan 429 orang yang tertular virus corona dalam 24 jam terakhir
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan