Laporkan Kompolnas ke Bareskrim, SBY Diminta Jewer Kapolri
![Laporkan Kompolnas ke Bareskrim, SBY Diminta Jewer Kapolri](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia (UI) Gandjar Laksamana Bonaprapta mempertanyakan pihak mana yang tersinggung atas pernyataan Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala terkait pernyataannya "ATM Polri" menanggapi kasus AKBP MB yang menjadi tersangka suap bandar judi di Bandung.
"Dalam hukum pidana, siapa yang tersinggung menentukan pasal tuntutan. Ketika Adrianus dilaporkan ke Bareskrim, siapa yang tersinggung atas pernyataan "ATM Polri" itu? Polri atau Kapolri?," kata Gandjar Laksamana Bonaprapta, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (27/8).
Ganjar pun mempertanyakan bagaimana jika polisi yang tersinggung lalu melapor ke polisi dan polisi yang menyidik kasusnya sendiri.
Padahal lanjutnya, isu sentral terhadap tidak tegaknya hukum adalah masalah korupsi. "Polri mestinya masuk dalam perspektif pembenahan penegakan hukum, termasuk membenahi aparaturnya," saran Ganjar.
Ketika Komisioner Kompolnas dilaporkan ke polisi lantaran mengkritik Polri, Ganjar justru menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegur keras Kapolri. "Kapolri diangkat oleh Presiden. Masak menjewer Kapolri saja tidak berani. Mestinya Polri dan Kejaksaan didorong untuk bekerjasama dengan KPK memberantas korupsi," pungkasnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pakar hukum pidana dari Universitas Indonesia (UI) Gandjar Laksamana Bonaprapta mempertanyakan pihak mana yang tersinggung atas pernyataan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Istana: Daripada Berutang, Lebih Baik Efisiensi
- Kuasa Hukum Harvey Moeis Buka Suara Soal Vonis Diperberat, Sebut Wafatnya Rule of Law
- Kubu Harun-Ikhwan Ungkap Fakta Baru, Optimistis Hadapi Putusan MK
- Istana Sebut PHK yang Terjadi Bukan Gegara Efisiensi, Tetapi...
- Kerja Sama Polri-PBNU Dinilai Efektif Kurangi Kekerasan di Pesantren
- Perdana, Freeport Indonesia Kirim Emas Batangan Ratusan Miliar ke PT Antam