Laporkan Penipuan, Malah Jadi Korban Bom di Polrestabes
Perempuan itu langsung berlari ke dalam gedung. Pendengarannya terganggu. Saat itu dia terus berdoa. Tetesan darah di tangannya membuatnya semakin ketakutan.
''Saya lihat ada anak kecil sempoyongan. Pengin lari menolong, tetapi dicegah polisi,'' ungkapnya.
Belakangan anak tersebut diketahui sebagai buah hati terduga teroris. Dia diselamatkan polisi.
''Usai kejadian, saya sebenarnya sempat ditawari petugas mau dibawa ke rumah sakit. Saya menolaknya,'' kata Ida.
Dia tidak mau berada satu kendaraan dengan korban lain yang tubuhnya berdarah-darah. Ida takut.
Sebagai gantinya, dia memilih lari ke klinik terdekat. Ida diobati di klinik yang tidak jauh dari markas kepolisian. Karena terus-menerus panik, petugas kesehatan berusaha menenangkannya.
Saat di klinik itu, dia menelepon anaknya. ''Anak saya langsung merangkul dan menangis saat ketemu,'' kata Ida.
Saat dikonfirmasi, Lurah Tembok Dukuh M. Imron membenarkan bahwa ada warganya yang jadi korban bom.
Seorang warga sampai saat ini masih trauma berat karena syok menjadi korban ledakan bom di Polrestabes Surabaya.
- Korban Bom Surabaya itu Tetap Jaga Gereja Meski Alami Cacat Fisik
- Puluhan Seniman Kumpulkan Bantuan untuk Korban Bom Surabaya
- Jenazah Bayu Diserahkan, Tantenya Histeris
- Korban Luka Teror Dapat Kompensasi Rp 75 juta
- Jokowi: Betapa Kejinya Ideologi Terorisme
- Pemerintah Harus Diberi Kesempatan untuk Menumpas Teroris