Laporkan Perselingkuhan Suami, Polwan Malah Jadi Terdakwa
Kasihan Anak Saya, Tiga Tahun Ditelantarkan
Kamis, 04 Agustus 2011 – 08:08 WIB
Namun, Tatik benar-benar tak menyangka bahwa langkahnya itu ternyata memukul balik dirinya. Tindakan Tatik itu membuat Anie yang seorang pengusaha sekaligus politikus marah. Anie lantas melaporkan Tatik ke polisi di Semarang dengan tuduhan pencemaran nama baik. Laporan Anie diproses dan saat ini dalam proses persidangan di Pengadilan Negeri Semarang, di Jalan Siliwangi. Kemarin (3/8) sekitar pukul 12.30 sidang lanjutan kasus itu digelar dengan terdakwa Tatik.
Dalam sidang itu dihadirkan saksi korban Anie Widyastuti. Kepada majelis hakim, perempuan yang juga kader Partai Demokrat itu menampik isi surat yang dilayangkan Tatik kepada Kapolri. Di dalam surat itu, antara lain, disebutkan adanya hubungan intim antara Anie dan suami terdakwa, Supriyanto.
Anie mengatakan, dirinya tidak pernah menjalin hubungan intim dengan Supriyanto seperti yang dituliskan dalam lembaran surat yang juga dilampiri sejumlah foto tersebut. "Disebutkan bahwa saya memiliki hubungan intim dengan Supriyanto. Lalu dia (Supriyanto, Red) juga disebut sering tinggal di rumah saya. Semua itu tidak benar," ujar Anie.
Soal foto yang dilampirkan, dia mengaku bahwa itu adalah foto-foto dirinya dan Supriyanto. "Namun, saya tidak berjalan berdampingan mesra seperti yang ditulis di surat. Saat itu kami tidak hanya berdua. Di sekitar saya banyak orang. Tapi, entah mengapa difokuskan ke kami berdua," tuturnya.
Awalnya, Bripka Tatik Suryaningsih berkirim surat kepada Kapolri. Dalam surat itu Tatik melaporkan suaminya (seorang perwira polisi) yang dia tuduh
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala