Laporkan Tirto ke Polda, Wahid: Nama Saya Sudah Rusak
jpnn.com, JAKARTA - Staf Khusus Menristekdikti Abdul Wahid Maktub secara resmi melaporkan media online Tirto ke Polda Metro Jaya. Dia tidak terima namanya disebut dalam pemberitaan tentang dugaan jual beli ijazah.
Wahid melaporkan Tirto ke polisi dengan tuduhan menyebar fitnah, pencemaran nama baik, dan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
”Saya dibantu kuasa hukum. Saya gunakan uang saya sendiri,” katanya, seperti diberitakan Jawa Pos.
Wahid menandaskan, pelaporan itu tidak berarti dirinya memendam dendam kepada media online maupun wartawannya. Dia hanya ingin menunjukkan kebenaran.
Wahid mengaku ingin dugaan dirinya terlibat dalam mafia atau sindikat jual beli ijazah palsu dibuktikan di pengadilan. ”Supaya klir. Nama saya sudah rusak. Di keluarga, anak-anak, dan teman,” jelasnya.
Wahid pun siap menanggung risiko yang bakal diterima karena mengambil jalur hukum itu. Dia menegaskan siap dipenjara jika memang pengadilan nanti dapat membuktikan keterlibatannya dalam jual beli ijazah bodong.
BACA JUGA: Kasus Tirto Harus Diselesaikan dengan UU Pers, Bukan Pidana
Sebaliknya, menurut Wahid, yang membuat berita juga harus bertanggung jawab jika nanti dirinya tidak terlibat.
Staf Khusus Menristekdikti Abdul Wahid Maktub sudah melaporkan media online Tirto ke Polda Metro Jaya.
- Oknum Anggota DPRD Lampung Selatan jadi Tersangka Kasus Ijazah Palsu
- Jaringan Pemantau Pemilu Kembali Desak DKPP Pecat Pimpinan KPU & Bawaslu Lahat
- Bawaslu: Calon Wali Kota Palopo Trisal Tahir Gunakan Ijazah Palsu
- Calon Bupati Lahat Yulius Maulana Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Ijazah Palsu
- Palsukan Ijazah, Anggota Dewan Ini Jadi Tersangka
- Pakai Ijazah Palsu saat Seleksi CPNS, Oknum PNS Ini Masuk Bui