Larang Anak Tonton Film Barunya
Rabu, 27 Januari 2010 – 01:06 WIB
PERAN yang menantang sangat dinanti oleh para aktris atau actor. Tak terkecuali, si cantik Wulan Guritno. Aktris yang baru saja menelurkan sebuah novel itu dikenal sebagai sosok yang selektif dalam memilih peran. Demi sebuah peran, Wulan rela melakoni adegan-adegan yang cukup kontroversial. Salah satunya, adegan dalam film terbarunya, 18+. Meski begitu, Wulan merasa dilematis saat melakoni adegan tersebut. Di satu sisi, wanita yang tengah mengandung empat bulan itu sangat menginginkan adegan menantang tersebut. Di sisi lain, adegan itu akan ditonton jutaan orang. Termasuk, putrinya, Shaloom Syah Razadee. "Karena itu, aku nggak akan mengiyakan kalau dia pengen nonton film ini," ujar Wulan.
Dalam film besutan sutradara Nayato Fio Nuala itu, istri Adila Dimitri tersebut melakoni adegan yang cukup berani, yakni beradegan self service alias masturbasi. "Adegan itu memang kontroversial. Bahkan, pada hari pertama, aku langsung syuting adegan tersebut. Tapi, pembuatannya lama banget. Untung, sutradaranya jago. Jadi, adegannya tampak indah, bukam mesum," jelas Wulan ketika ditemui dalam press conference 18+ di Planet Hollywood, kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (26/1).
Baca Juga:
Awalnya, kata Wulan, tidak mudah melakoni adegan tersebut. Sebab, secara moral, dia sedikit terbebani. Bahkan, adegan itu harus diulang hingga tujuh kali karena kamerawan merasa angle yang diambil belum tepat.
Baca Juga:
PERAN yang menantang sangat dinanti oleh para aktris atau actor. Tak terkecuali, si cantik Wulan Guritno. Aktris yang baru saja menelurkan sebuah
BERITA TERKAIT
- Anggun Bawakan Lagu Khusus di Malam Anugerah FFI 2024
- FFI 2024 Segera Digelar, Ini Daftar Dewan Juri Akhir
- Nikita Mirzani Ternyata Diperiksa Sebagai Saksi Laporan Shandy Purnamasari
- Tamara Tyasmara Heran Yudha Arfandi Masih Ajukan Banding
- 3 Berita Artis Terheboh: Mediasi Andrew Andika Gagal, Nikita Mirzani Diperiksa
- Aden Wong dan Amy Sepakat Cerai, Terungkap Pengaruh Pihak Ketiga