Larang Main Mercon, Kepala Anggota Panwaslu Robek
Selasa, 24 Juli 2012 – 07:26 WIB
Dalam penjelasan korban, awalnya ia baru saja keluar dari rumah menuju mesjid. Tepatnya di jalan setapak, malah dikejutkan dengan suara mercon yang dilempar sekumpulan anak-anak. Usman langsung memarahi anak-anak itu dan juga mengancam akan memukuli mereka. “Dia tidak saya pukul hanya digertak saja, hingga berlalu menuju mesjid,” ucapnya.
Namun dirinya tidak menyangka kasus sepele ini rupanya menjadi besar, Hardi yang masih duduk di bangku SMA kelas III ini mengajak ayahnya untuk melakukan perhitungan. Selanjutnya pulang ke rumah, untuk mengadu kepada orang tuanya. Ia menyangkal telah bermain petasan. Bak gayung bersambut, mereka pun menunggu Usman pulang sembahyang.
Tepat di perempatan jalan Mesjid Jamid Blangpidie, Usman langsung dihadang. Sebelumnya Suherman bertanya kenapa anaknya dipukuli korban. Meski membantah melakukan penganiayaan, pelaku tetap saja kalap serta menghajar menggunakan ikat pinggang, sampai besinya menancap di kepala Usman. Aksi pengeroyokan ayah dan anak itu baru berakhir setelah dilerai jamaah, yang baru pulang sholat. Selanjutnya buru-buru membawa korban ke rumah sakit guna menjalani perawatan medis.
Di tempat terpisah, Effendi selaku adik korban mengancam bila kasus tidak diproses, maka akan menuntut balas. ”Saya tidak senang abang saya dipukuli hingga babak belur," tegas Efendi kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN).
BLANGPIDIE-Mercon memang mengundang bahaya dan bawa petaka. Seperti nasib dialami Usman (45), terpaksa mendapat perawatan di rumah sakit. Bukannya
BERITA TERKAIT
- Penganiaya Kepala Desa di Purbalingga Ditangkap, Pelaku Ternyata ODGJ
- Tahanan Kabur Loncat ke Sungai di Rokan Hulu Menyerahkan Diri
- Kepala Desa di Purbalingga Dianiaya Seorang Pria, Pelaku Ternyata
- Begal Sadis Ini Melukai Korbannya Pakai Senjata Tajam
- Sontoloyo, Pria di Tangerang Ini Menjual Anak Kandung Berusia 11 Bulan
- Pembunuh Wanita yang Ditemukan dalam Lemari di Jambi Tertangkap, Dia Ternyata