Larang Orang Merokok, Ibu Muda Cantik ini Diusir dari J-Co
jpnn.com - JAKARTA - Elysabeth Ongkojoyo (28), ibu rumah tangga cantik ini berang gara-gara melarang orang merokok di restoran J-Co di Pluit Village, 26 Agustus lalu, ia diusir dari tempat makan tersebut. Itu terjadi ketika, Elysabeth sedang membawa bayinya yang baru berusia 2 bulan.
“Setahu saya, jelas-jelas di dalam mal dan di tempat seperti itu dilarang merokok, tapi saat saya membawa bayi ke situ, saya malah yang disuruh pindah karena ada yang mau merokok,” ujar Elysabeth dalam diskusi petisi warga untuk penegakan kawasan bebas asap rokok di Jakarta, Minggu (13/9).
Elysabeth menuturkan, awalnya saat ia sedang duduk dengan bayinya, petugas J-Co menghampirinya dan memintanya pindah karena ada salah satu pengunjung yang ingin duduk di meja sebelahnya.
Pengunjung yang adalah seorang pria paruh baya itu ingin merokok dalam restoran tersebut, tapi terganggu karena di meja sebelahnya ada Elysabeth dan bayinya.
“Saya tolak dong saya kan duluan duduk situ. Kenapa harus saya yang pindah karena ada yang mau merokok,” tegas Ely.
Bukannya, melarang orang tersebut merokok, kata dia, petugas di restoran donat ternama itu justru memberikan asbak dan membiarkan pria itu duduk di meja sebelah Elysabeth. Saat datang, pria itu langsung memarahi Ely dan memintanya pindah.
“Saya bertengkar sama orang itu, dia ngatain saya bego karena enggak mau pindah. Kami berdebat sampai manajer restorannya datang. Manajernya sih kelihatan takut sama laki-laki itu karena badannya tinggi besar. Tapi saya enggak takut,” imbuhnya.
Pertengkaran keduanya, akhirnya menarik perhatian manajer J-Co. Sang manajer pun menghampiri keduanya.
JAKARTA - Elysabeth Ongkojoyo (28), ibu rumah tangga cantik ini berang gara-gara melarang orang merokok di restoran J-Co di Pluit Village, 26 Agustus
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional