Larangan Ekspor Migor Belum Efektif, IKAPPI Sarankan Pemerintah & Pengusaha Harus Duduk Bersama

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menyebut larangan ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak goreng (migor) belum efektif.
Pasalnya, kebijakan tersebut belum sesuai dengan yang diharapkan pemerintah, yakni memenuhi stok minyak goreng dengan harga terjangkau di Indonesia.
Menurut Mansuri, kebijakan tersebut justru banyak menambah kerugian negara, termasuk Indonesia.
Di samping itu, dia mengimbau agar pemerintah memanggil pemilikl perusahaan minyak goreng untuk berdiskusi menemukan solusi.
"Kalau masih memaksakan pola pemerintah sepertinya tidak efektif, justru menambah kerugian termasuk negara kita," ujar Mansuri kepada JPNN.com, Kamis (5/5).
Lebih lanjut, Mansuri bukan bermaksud agar pemerintah mencabut kebijakan itu melainkan mengimbau agar mencari solusi lain yang lebih efektif.
"Idulfitri juga sudah selesai ya. Namun, sejauh ini belum efektif untuk menurunkan harga minyak goreng," kata Mansuri.
Selain itu, makin tertahan harga yang dilarang ekspor ke luar negeri, membuat kepanikan negara-negara yang membutuhkan CPO dari Indonesia.
Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri menyebut larangan ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak goreng (migor) belum efektif.
- Pemuda Muhammadiyah Dorong DPR dan Aparat Penegak Hukum Mengusut Dugaan Kecurangan Takaran MinyaKita
- Tim Gabungan Temukan MinyaKita tak Sesuai Takaran di Mamuju
- APP Group dan Sinar Mas Ramaikan Bazar Ramadan Kementerian Kehutanan
- MinyaKita Tak Sesuai Takaran, Ketua DPR Menyoroti Sisi Pasokan agar Tidak Terganggu
- Polisi Bongkar Tempat Produksi MinyaKita Palsu di Bogor
- Soal Skandal di Produk MinyaKita, Legislator PDIP Mengkritisi Pengawasan Kemendag