Larangan Eskpor CPO Bikin Harga TBS Sawit Morat-marit, PKS Usul Begini
jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR Mulyanto mengatakan setelah kebijakan larangan ekspor CPO diberlakukan harga tandan buah segar (TBS) sawit petani anjlok.
Harga TBS, yang sebelumnya mencapai Rp 3.000-Rp 4.000 per kilogram.
Namun, kini TBS sawit hanya dihargai Rp 1.200-Rp 1.600 per kilogram.
"Akibatnya, petani menjadi rugi dan serba salah untuk menjual hasil kebunnya," ujar Mulyanto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (7/5).
Mulyanto meminta pemerintah membeli kelapa sawit rakyat untuk menghindari dampak negatif dari kebijakan larangan ekspor CPO terhadap petani.
"Kami minta pemerintah sungguh-sungguh memperhatikan nasib para petani sawit rakyat tersebut. Sebaiknya, pemerintah memberikan insentif kepada mereka sebab pemerintah harus bertanggung jawab atas kebijakan yang diputuskannya, terutama kepada pihak yang paling rentan terdampak; apalagi pandemi belum berakhir dan daya beli mereka masih lemah," kata Mulyanto.
Dia menyebut insentif yang cocok untuk membantu petani sawit adalah melalui penyerapan terhadap produk TBS dengan harga yang wajar.
"Misalnya, dengan membeli dan mengolah biofuel atau bahan bakar nabati yang bersifat mandatori dari sawit rakyat," jelasnya.
Anggota DPR Mulyanto mengatakan setelah kebijakan larangan ekspor CPO diberlakukan harga tandan buah segar (TBS) sawit petani anjlok.
- Usulan untuk DPR: Pendidikan tentang Koperasi Diajarkan Mulai dari Sekolah Dasar
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok
- Komisi III Gelar RDPU Soal Misteri Pembunuhan Perantau Minang di Jakarta Timur
- Ini Kesimpulan Raker Komisi II & Menteri Nusron Wahid soal SHGB-SHM di Area Pagar Laut
- Rudianto Lallo DPR Terima Aduan Keluarga Calon Polwan Lasmini Soal Rekrutmen Polri
- RDPU Kasus Pembacokan di Tasikmalaya, Ketua Komisi III DPR Usir Kuasa Hukum Korban