Larangan Impor Tikus Ancam Industri Farmasi Inggris
Kamis, 15 Maret 2012 – 22:24 WIB
LONDON — Industri Farmasi Inggris kini terancam karena larangan impor tikus dan kelinci. Akibatnya, stok tikus dan kelinci yang dijadikan sampel terus berkurang sehingga mengganggu sejumlah uji coba terhadap produk obat-obatan di beberapa perusahaan farmasi Inggris.
Larangan impor ini merupakan hasil dari tekanan kelompok penyayang binatang terhadap perusahaan pengangkut hewan yang menuntut menghentikan pengangkutan satwa yang digunakan dalam uji coba pada laboratorium farmasi.
‘’Batasan untuk mengangkut hewan-hewan ini akan menghambat perkembangan penting dan keberlangsungan penelitian medis,’’ ujar para ilmuan dari Badan Penelitian Medis, Asosiasi Industri Farmasi Inggris sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (15/3).
Karena itu para ilmuan kini menggantungkan diri dari hasil pembiakan hewan sendiri. Namun jumlah tersebut belum mampu mencukupi kebutuhan laboratorium obat di Inggris. Terlebih dalam penelitian tertentu para ilmuan memerlukan hewan tertentu yang tidak bisa di kembangkan di dalam negeri dan harus dipenuhi dari luar. ‘’Membutuhkan waktu yang lama untuk membiakkan hewan-hewan ini,’’ tambahnya.
LONDON — Industri Farmasi Inggris kini terancam karena larangan impor tikus dan kelinci. Akibatnya, stok tikus dan kelinci yang dijadikan sampel
BERITA TERKAIT
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024
- China Serukan Pelestarian Asian Value demi Laju Pembangunan
- Xi Jinping & Trump Ingin Mereset Hubungan Amerika-China
- Lanjutkan Mandat PBB, KRI SIM-367 Resmi Menerima Bendera UN dari KRI DPN-365
- Indonesia dan Malaysia Kompak Jaga Kedaulatan di Tengah Tekanan China
- Ahli UFO Berteori soal Manusia Keturunan Alien dan Tuhan Makhluk ET