Larangan Miras Dorong ABG di Pedalaman Australia Jadi Prostitusi
Pembatasan dan larangan minuman keras telah mendorong kalangan ABG di kota pedalaman Halls Creek, Kimberley, Australia Barat, untuk menjajakan dirinya demi mendapatkan miras.
Demikian diungkapkan sejumlah penduduk setempat terkait adanya larangan penjualan miras di wilayah pedalaman. Mereka mendesak larangan itu dicabut dengan dalih lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.
Namun polisi menegaskan akan tetap menegakkan aturan tersebut, meskipun kini ada kampanye untuk mencabutnya.
Menurut Mick Sutherland dari Kepolisian Kimberley, maraknya pasar gelap dan prostitusi sebagai akibat larangan miras, merupakan pengakuan yang berlebihan.
"Sebab justru banyak peningkatan di kota ini sejak diberlakukannya larangan miras," katanya.
"Pasien yang masuk ke rumah sakit semakin berkurang, kasus KDRT menurun, semakin sedikit warga yang ditahan di kantor polisi serta makin banyak anak-anak usia sekolah pergi ke sekolah," papar Sutherland.
Karena itu kepolisian justru mempertanyakan mengapa ada pihak yang mengampanyekan penghapusan larangan tersebut.
Salah seorang warga Halls Creek, Margaret Glass, mengatakan sejumlah ABG usia 13 hingga 15 tahun sangat rentan karena mereka tidak segan-segan menjajakan diri demi mendapatkan miras.
Pembatasan dan larangan minuman keras telah mendorong kalangan ABG di kota pedalaman Halls Creek, Kimberley, Australia Barat, untuk menjajakan dirinya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata