Larangan Mudik demi Cegah Krisis Ekonomi Berkepanjangan
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan pemerintah melarang mudik Lebaran tahun ini diyakini bisa untuk mencegah krisis ekonomi berkepanjangan.
Menurut anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supratikno, jika penularan Covid-19 masih terus naik, maka pemulihan ekonomi akan makin sulit.
Oleh karena itu, dia menilai pelarangan mudik Lebaran merupakan kebijakan yang tepat dan efektif. Hendrawan mengatakan bukti menunjukkan setelah masa libur selesai dan mobilitas penduduk besar, angka Covid-19 makin meningkat.
"Ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap protokol kesehatan belum sampai tingkat yang memadai," kata Hendrawan Supratikno di Jakarta.
Dia mengatakan epidemiolog selalu menekankan arti penting pencegahan. Sekali salah langkah, sistem kesehatan akan memburuk lagi.
Dia khawatir kebijakan untuk menekan kasus covid-19 yang selama ini sudah dijalankan menjadi sia-sia. Hal itu bisa berdampak besar terhadap perekonomian.
"Bila ekonomi membeku, upaya memanaskannya butuh biaya lebih besar lagi," tutur Hendrawan.
Dia menjelaskan pemerintah sudah membuat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang anggarannya sangat besar sehingga diharapkan tidak sampai sia-sia karena pandemi yang tak kunjung usai.
Jika penularan Covid-19 masih terus naik maka pemulihan ekonomi akan makin sulit.
- Beda Nasib Warga Indonesia dan China soal Mudik, Tahun Lalu Tidak Begini
- Rahmad Handoyo Minta Pemerintah Buat Kebijakan Larangan Mudik Saat Nataru
- Tak Peduli Larangan Berkerumun, Akhirnya 11 Orang Positif Covid-19
- Penumpang Transportasi Menurun 81 Persen saat Larangan Mudik Berlaku
- Kemenhub Evaluasi Pengendalian Transportasi Selama Larangan Mudik, Begini Hasilnya...
- Kemenhub Sebut Pengendalian Transportasi saat Larangan Mudik Berhasil