Larangan Mudik Dinilai Ambigu dan Lambat
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai larangan mudik lebaran tahun ini terkesan ambigu, lantaran pemerintah tidak menerapkan sanksi tegas kepada warganya yang nekat pulang kampung.
"Kebijakan pemeritah masih ambigu, lambat dan tidak ada sanksi tegas," ungkap Agus dalam konferensi video kepada awak media, Rabu (22/4).
Agus pun meragukan larangan mudik tidak akan berjalan efektif. Menurutnya, masyarakat akan memanfaatkan waktu yang ada untuk tetap mudik ke kampung halaman. Mengingat larangan mudik baru diberlakukan pada Jumat (24/4) mendatang.
Lebih lanjut, kata Agus, langkah itu pun sudah terlambat. Pasalnya, banyak orang yang sudah pulang kampung sejak pemberlakuan work from home.
"Keputusan ini terlambat, kenapa? Pemerintah takut, karena orang ketika diminta di rumah orang enggak kerja butuh makan. Nah pemerintah ini hitung-hitung mau keluarin uang untuk beri makannya," ucap Agus.
Agus pun berharap agar pemerintah bisa menyiapkan sanksi tegas kepada pemudik yang melanggar dan skema yang jelas.
"Kami berharap agar aturan soal skema dan sanksinya cepat diterbitkan," tandasnya. (mg9/jpnn)
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio, menilai larangan mudik lebaran tahun ini terkesan ambigu dan setengah-setengah.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Indikator Sebut Publik Puas dengan Kinerja Polri selama Mudik Lebaran 2024
- Berikan Penghargaan ke Korlantas, Lemkapi Ungkap Hasil Survei Mudik Lebaran
- Direktur Utama Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu
- Balik Rantau, Pemprov Jateng Memfasilitasi 3.145 Pemudik dengan Bus Gratis
- Arus Balik Lebaran, Maskapai Pelita Air Capai OTP 95 Persen
- Lewat Cara Ini Kimia Farma Group Turut Sukseskan Mudik Lebaran 2024