Larangan Ngangkang Memuliakan Wanita
Sabtu, 05 Januari 2013 – 15:55 WIB

Larangan Ngangkang Memuliakan Wanita
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe, Nangroeh Aceh Darussalam tak memedulikan protes terhadap seruan larangan duduk mengangkang bagi perempuan saat berkendaraan. Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya mengatakan tetap akan melakukan sosialisasi terhadap imbauan ini sebelum dijadikan Peraturan Daerah (Perda). Diakui pula Suadi, anjuran untuk tidak duduk mengangkang ini akan terus disosialisasikan kepada masyarakat Lhokseumawe sebelum dipatenkan menjadi aturan formal di daerah yang dipimpinnya. Selama tiga bulan ke depan, sosialisasi terus dilakukan untuk memberikan pemahaman yang utuh.
Dalam wawancara di TV One, Sabtu (5/1), Suaidi mengakui larangan duduk mengangkang memang ada yang menolak. Namun kata dia, tidak sedikit juga yang mendukung karena seruan ini sebetulnya sudah menjadi budaya sejak dulu.
Hanya saja kata dia, budaya duduk mengangkang yang sebelumnya dianggap tidak sopan mulai terkikis oleh zaman. "Zaman boleh berubah, tapi aqidah kita tetap terjaga. Larangan ini sebetulnya untuk menjaga marwah perempuan," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe, Nangroeh Aceh Darussalam tak memedulikan protes terhadap seruan larangan duduk mengangkang bagi perempuan
BERITA TERKAIT
- Jaga Kepercayaan Publik, Kementerian BUMN Perkuat Strategi Komunikasi & Optimalkan AI
- Bea Cukai Gelorakan Pemberantasan Rokok & Miras Ilegal Lewat Kegiatan di Mojokerto Ini
- Hadapi Lonjakan Pemudik, KAI Siapkan 52 Kereta Api Tambahan untuk Mudik Lebaran 2025
- Transjakarta akan Tutup Layanan Rute 5D Rute Cililitan-Ancol
- Jadi Pemateri di Retret Kepala Daerah, Menko Airlangga Dorong Penciptaan Lapangan Kerja
- Berkunjung ke Blok M, Rano Karno Kaget