Larangan Resmi Plastik Sekali Pakai Di Darwin Belum Efektif

Di pasar lain, menemukan wadah yang cocok yang tahan terhadap panas kuah laksa terbukti menjadi masalah.
Situs dewan kota Darwin saat ini telah menyediakan pedoman tentang pengalihan dari plastik sekali pakai ke plastik ramah lingkungan ini, termasuk alternatif yang lebih disukai bagi pemilik kios dan apa yang dapat dilakukan konsumen untuk mengurangi ketergantungan mereka pada plastik sekali pakai.
Namun, bioplastik - zat yang terbuat dari sumber organik - harus diproses di fasilitas pengomposan komersial.
Sementara dewan saat ini tidak memiliki fasilitas seperti itu, dan mereka baru saja menyelesaikan proses tender untuk membangunnya.
Polly Banks, manajer umum dewan layanan masyarakat dan peraturan, memperkirakan bahwa 30 persen kios di kota Darwin telah bebas dari plastik.
Dia menggambarkan itu sebagai hasil yang luar biasa, dan mengatakan 70 persen lainnya belum akan menghadapi hukuman.
"Kami tidak akan mengambil pendekatan penegakan hukum pada tahap ini," katanya.
"Kami akan menghabiskan tahun pertama dengan pendidikan yang benar-benar mendidik, bekerja dengan para penjual pasar untuk mendorong mereka menggunakan sisa stok kemasan plastik sekali pakai mereka dan merangkul berbagai alternatif."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia