Larangan Untuk Merawat Gangguan Mental dengan Teknik Penahanan Diri

Larangan Untuk Merawat Gangguan Mental dengan Teknik Penahanan Diri
Larangan Untuk Merawat Gangguan Mental dengan Teknik Penahanan Diri

"Saya hampir tidak bisa punya banyak kehidupan sama sekali," katanya. "Dan di dalam pun, saya masih merasa benar-benar tertekan, tapi saya tidak bisa mengungkapkannya dengan jelas."

Menurut Daya, tidaknya ada pengawasan dalam pengekangan fisik dan kimia malah lebih berbahaya.

Para ahli kesehatan mental mengatakan pengasingan atau mengunci pasien sendirian di kamar, adalah praktek lain yang sudah dianggap berbahaya, sehingga sudah disarankan untuk dihentikan.

Frank Quinlan, CEO Kesehatan Mental Australia, khawatir jika bentuk penahanan diri bisa meningkat, jika tidak dimonitor.

"Kami ingin melihat data dari bentuk-bentuk pengekangan, supaya dapat yakin tidak adanya pergeseran dari satu bentuk pengasingan ke bentuk pengasingan lain, seperti dalam bentuk kimia [atau obat-obatan]."

Pakar hukum di bidang kesehatan mental, Profesor Bernadette McSherry juga mendukung agar adanya pemantauan dalam teknik menahan diri.

"Pengetahuan kita soal ini sangat sedikit, karenanya kita benar-benar membutuhkan pengukuran yang komprehensif di Australia agar mendapat gambaran penuh seberapa sering intervensi digunakan."

Sementara itu, juru bicara dari Institue Kesehatan dan Kesejahteraan Australia mengatakan pihaknya ingin mendapatkan kesepakatan nasional tentang definisi dan pencatatan soal penahanan diri dalam kesehatan jiwa. Upaya ini dialkukan agar bentuk penahanan diri dapat dimonitor dengan mudah di masa depan.


PBB telah menyerukan pelarangan dalam penahanan diri dalam segala bentuk, dalam merawat kesehatan mental. Di Australia masih terfokus pada pelarangan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News