LAS! Dukung Perjuangan Masyarakat Adat Lawan Deforestasi
Laporan Dedi Yondra, Jakarta
"Miris dan marah sekali melihat hutan adat dirampas, pondok dibakar, ini bentuk kesewenang-wenangan," ucap Diaz Mraz, drummer LAS!.
Menurut Bob Gloriaus LAS!, perampasan lahan dan penggusuran hutan adat merupakan tindakan yang tidak manusiawi.
Sebab, hal tersebut berdampak bagi masyarakat yang terancam kesulitan mencari sumber penghasilan serta merasakan dampak bencana, seperti banjir dan cuaca panas.
"Mereka bilang, kalau kehilangan hutan, kita mau makan, berdoa, cari selamat di mana lagi," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bayu Maulana dari Trend Asia selaku Juru Kampanye Energi, serta Ahmad Syukri sebagai Ketua Link-AR (Lingkaran Advokasi dan Riset) Borneo juga menyampaikan protes terhadap PT Mayawana Persada.
Menurut Bayu Maulana dan Ahmad Syukri, banyak cara-cara culas yang diduga dilakukan oleh perusahaan untuk merampas hutan adat dan melaksanakan deforestasi.
"Bagaimana pun juga perjuangan masyarakat adat terkait hak-haknya harus kita dukung," ucap Bayu Maulana.
Band asal Pontianak, LAS! mendukung perjuangan masyarakat adat Dayak Kualan untuk mempertahankan hutan adat dari deforestasi.
- Menhut Libatkan Akademisi, Eksekusi Arahan Prabowo Soal Reforestasi
- Rahmat Hamka Mengeklaim jadi Tokoh Pertama Dayak Berdoa di Titik 0 IKN
- Merespons Pernyataan Abdul Rasyid Perihal Pilgub Kalteng, Tokoh Perempuan Dayak: Tidak Objektif
- Bicara Kehutanan Berkelanjutan Demi Mencegah Deforestasi, Irwan Demokrat Ungkap 5 Tantangan & Solusi
- Irwan Demokrat: Kebijakan Kehutanan Harus Komprehensif Guna Mengatasi Deforestasi & Perubahan Iklim
- Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini