LAS! Dukung Perjuangan Masyarakat Adat Lawan Deforestasi
Laporan Dedi Yondra, Jakarta
Sejumlah musisi yang masuk dalam kolektif itu yakni Efek Rumah Kaca, Barasuara, Voice of Baceprot, dan banyak lagi seniman dari berbagai penjuru Indonesia.
LAS! sebagai band asal Pontianak yang tergabung dalam kolektif No Music On A Dead Planet. Musik LAS! dapat dikategorikan sebagai rock alternatif dengan sentuhan folk Dayak.
Pemilik lagu Whiskey Cola itu aktif menyuarakan isu sosial dan lingkungan kepada basis penonton yang cukup kuat di wilayah Kalimantan Barat.
Sebelum naik panggung, LAS! sempat mengadakan sesi talk show bersama perwakilan Trend Asia, Walhi, aktivis lingkungan, komunitas, penggemar, media, dan lainnya.
Peserta ingin memperkuat solidaritas dalam perjuangan melawan krisis iklim. Kolaborasi tersebut diharapkan terus berlanjut, bahkan di luar rangkaian acara, untuk mendukung aksi iklim yang lebih luas di masa mendatang.
"Semoga kita makin tergerak untuk melawan krisis iklim," imbuh Bob Gloriaus LAS!.
Saat konser BABLAS Tour di Ketapang, LAS! berbagi panggung dengan band The Daddy Cat serta Kick Punch.
Band asal Pontianak, LAS! mendukung perjuangan masyarakat adat Dayak Kualan untuk mempertahankan hutan adat dari deforestasi.
- Menhut Libatkan Akademisi, Eksekusi Arahan Prabowo Soal Reforestasi
- Rahmat Hamka Mengeklaim jadi Tokoh Pertama Dayak Berdoa di Titik 0 IKN
- Merespons Pernyataan Abdul Rasyid Perihal Pilgub Kalteng, Tokoh Perempuan Dayak: Tidak Objektif
- Bicara Kehutanan Berkelanjutan Demi Mencegah Deforestasi, Irwan Demokrat Ungkap 5 Tantangan & Solusi
- Irwan Demokrat: Kebijakan Kehutanan Harus Komprehensif Guna Mengatasi Deforestasi & Perubahan Iklim
- Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini