LAS! Lebih Kalem dalam Album Ketiga

Adapun No Music On A Dead Planet adalah kolektif yang terdiri dari seniman dan profesional di industri musik yang berkomitmen untuk menyuarakan isu iklim dan lingkungan.
Ini adalah buah dari bergabungnya Indonesia sebagai negara Asia pertama dalam kampanye internasional Music Declares Emergency pada 2023.
Sejumlah musisi yang ikut masuk dalam kolektif itu yakni Efek Rumah Kaca, Barasuara, Voice of Baceprot, dan banyak lagi seniman dari berbagai penjuru Indonesia.
LAS! sebagai band asal Pontianak tergabung dalam kolektif No Music On A Dead Planet. Musik LAS! dapat dikategorikan sebagai rock alternatif dengan sentuhan folk Dayak.
Selama ini, LAS! aktif menyuarakan isu sosial dan lingkungan kepada basis pendengar yang cukup kuat di wilayah Kalimantan Barat.
Sebelum naik panggung BABLAS Tour, LAS! sempat mengadakan sesi talk show bersama perwakilan Trend Asia, Walhi, aktivis lingkungan, komunitas, penggemar, media, dan lainnya.
LAS! juga mendatangi sejumlah lokasi di kawasan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat yang terkena dampak deforestasi.
Saat kunjungan bersama Trend Asia dan Music Declares Emergency, LAS! datang ke kawasan Desa Kualan Hilir, Ketapang.
Band rock asal Pontianak, LAS! ternyata sedang mempersiapkan album ketiga. Album baru tersebut ditargetkan bisa diluncurkan pada akhir tahun mendatang.
- LAS! dan Dhyo Haw Berkolaborasi, Semua Kan Baxx' Saja
- Down For Life Tampilkan Perjuangan Masyarakat Dayak Lewat Video Prahara Jenggala
- Rock in Solo jadi Panggung Kampanye Atasi Kerusakan Lingkungan
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Trend Asia: Sungai Kapuas Terancam Tercemar Gara-Gara Ini
- Trend Asia: Perkebunan Energi Ancam Hutan Kalimantan Barat