Latifa Nabizada, Pilot Perempuan Pertama di Afghanistan
Kamis, 20 Juni 2013 – 06:07 WIB

Malalai dan Kolonel Latifa Nabizada. Foto: AbC.net.au
’’Saya selalu mengkhawatirkan putri saya. Karena itu, saya tidak bisa meninggalkan dia di rumah sendirian. Dengan mengajak dia terbang, saya pun bisa menjalankan tugas-tugas saya dengan lebih baik,’’ ucapnya.
Dalam diri Nabizada, perempuan yang sejak kecil bercita-cita menjadi pilot tersebut menemukan sosok Laliuma. Laliuma adalah adik perempuan Nabizada yang meninggal setelah melahirkan seorang putri pada 2007.
’’Kami berdua berkali-kali ditolak masuk ke sekolah militer karena tidak lolos persyaratan medis. Tapi, kami akhirnya diterima pada 1989 setelah seorang dokter sipil menyatakan bahwa kami memenuhi syarat,’’ ujarnya.
Saat itu, militer Afghanistan tidak memiliki seragam untuk perempuan. Nabizada dan adiknya pun terpaksa menjahit sendiri seragam mereka. Agar tidak dilecehkan di sekolah militer yang mayoritas berisi siswa laki-laki tersebut, Nabizada dan adiknya berusaha keras untuk menjadi yang terbaik. Mereka berkali-kali menjadi juara kelas.
MALALAI tidak sama dengan anak-anak Afghanistan seusianya. Putri Kolonel Latifa Nabizada tersebut menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam helikopter.
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza