Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
Sementara itu militer Australia (ADF) mengatakan ada sekitar dua ribu pasukan dari kedua negara, mulai dari angkatan darat, laut, dan udara, yang terlibat dalam latihan militer bersama Indonesia.Dalam pernyataannya, ADF mengatakan 35 pasukan asal Indonesia juga ditempatkan di atas perahu militer HMAS Adelaide dan berlatih dengan tentara Australia di Darwin.
"Dengan berlatih bersama, pasukan kami membangun taktik, teknik, dan prosedur bersama untuk meningkatkan operasi dan kesiapan untuk menanggapi tantangan keamanan bersama di kawasan tersebut," kata Wakil Laksamana Justin Jones, kepala operasi gabungan.
Ingin berteman dengan semuanya
Akhir pekan lalu, dalam sebuah forum dengan para pendukung dan partai politiknya, Presiden Prabowo mengatakan kalau ia sulit menolak "dua kekuatan besar" yang mengundangnya untuk datang.
"Dua kekuatan" yang dimaksud adalah Tiongkok dan Amerika Serikat.
Dijadwalkan Presiden Prabowo akan berkunjung ke Tiongkok Jumat besok.
"Untuk rakyat saya juga harus berhubungan baik dengan semua negara," katanya.
"Karena Indonesia mengambil jalan seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak," katanya, yang juga mengatakan tidak mau Indonesia terseret dalam pertikaian negara lain.
Profesor Greg Fealy dari Australian National University mengatakan latihan militer yang dilakukan Indonesia bersama Rusia dan Australia secara terpisah menunjukkan keseimbangan Indonesia dalam hubungan internasional.
Pekan ini bisa jadi yang tersibuk bagi militer Indonesia, karena TNI menggelar latihan bersama militer dengan dua negara sekaligus: Rusia dan Australia
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia