Lato-Lato Viral lantas Kontroversial, Simak Ulasan Pakar Sosiologi & Psikolog UGM Ini
jpnn.com - JAKARTA – Permainan lato-lato belakangan digemari anak-anak hampir di semua daerah di Indonesia.
Permainan lato-lato viral lantas menimbulkan kontroversial.
Sejumlah sekolah di beberapa daerah melarang anak-anak membawa permainan berbentuk sepasang bola kecil yang diikat dengan tali itu ke sekolah. Suara lato-lato saat dimainkan menjadi alasan. Berisik. Mengganggu.
Alasan lain soal dampak yang ditimbulkan. Ada anak mulutnya berdarah atau dahi benjol terkena pantulan atau serpihan bola lato-lato yang bertekstur keras.
Lantas ada yang menyimpulkan permainan lato-lato berbahaya bagi anak-anak.
Namun, beberapa orang tua yang tidak terima permainan tradisional tersebut dijadikan sumber masalah dan dilarang.
Alasannya, semua permainan pada hakikatnya selalu beriringan dengan risiko. Misalnya, bermain sepeda berisiko jatuh, kemudian si anak terluka. Bermain layangan juga berisiko terluka, jika jatuh.
Bermain sepak bola juga berisiko jatuh, patah kaki atau tangan.
Simak ulasan pakar sosiologi dan psikolog UGM ini terkait dampak positif dan negatif permainan lato-lato bagi anak-anak. Viral dan kontroversial.
- Bupati Konsel Copot Camat Baito Gegara Ini, bukan karena Guru Supriyani, Oalah
- Polisi Bertindak Tangani Dugaan Persekusi Pemilik RM Padang yang Viral
- Heboh Kasus Guru Honorer Supriyani, Bupati Meradang, Jabatan Camat Sudarsono Melayang
- Setelah Unpad dan UII, Suara Pembebasan Mardani H Maming Muncul di UGM
- Jalan Angkatan 45 Palembang jadi Sasaran Aksi Vandalisme
- Kronologi Guru Honorer Supriyani Dituduh Memukul Anak Polisi hingga Dijebloskan ke Bui