Launching Buku Tanpa KPK, Bamsoet: Saut Minta Maaf
Suasana terlihat akrab. Bamsoet yang mengenakan kemeja putih juga santai alias tidak tegang menyapa para tamunya.
Bamsoet mengatakan, mungkin muncul pertanyaan kenapa masih bisa menyapa para pimpinan lembaga meskipun diketahui saat ini situasi atau tensi politik tengah tegang.
Termasuk soal DPR dan KPK. Bambang menyatakan, DPR pernah tegang dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat Polri menolak untuk melaksanakan mekanisme panggil paksa kepada KPK yang tidak memenuhi undangan Pansus.
Pun demikian dengan Menkumham Yasonna, juga pernah ribut terutama soal dualisme Partai Golkar beberapa waktu lalu.
Tapi, tegas Bamsoet, ketegangan-ketegangan yang ada bukanlah persoalan personal.
"Kita sedang urus negara, bukan sedang bercinta. Jadi, tidak perlu pakai perasaan," katanya.
Menurut politikus Partai Golkar ini, perdebatan yang ada itu lebih kepada menjalankan tugas masing-masing.
"Tapi, begitu ketemu di luar sebagai sahabat, kami bersahabat lagi," katanya.
Ini buku karya Bamsoet yang ke 13 berjudul "Ngeri-Ngeri Sedap"
- Bedah Buku 'PPHN Tanpa Amandemen', Bamsoet Ungkap Alasan Negara Butuh Peta Jalan Model GBHN
- Bamsoet Akan Meluncurkan Buku Terbaru, Indonesia Era Disrupsi
- Geruduk KPK, Massa Minta Tiga Pimpinan Mundur
- Kabur saat Perang, Tiga Pimpinan KPK Disindir Haris Azhar
- Kompol Bambang Setuju Demonstran Copot Kain Hitam yang Dipasang Wadah Pegawai KPK
- Masinton Menduga Saut Mundur dari Pimpinan KPK Karena Gagal Menjegal Irjen Firli