Laut Tercemar, Nelayan Terancam Kehilangan Pencaharian
Senin, 05 Desember 2011 – 12:24 WIB
LASUSUA - Sedikitnya 82 kepala keluarga (KK) yang merupakan nelayan di Desa Lawat Kecamatan Pakue Utara, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resah. mereka terancam kehilangan mata pencaharian sebagai nelayan dan petani rumput laut, akibat air laut yang tercemar lumpur dari aktivitas tambang. Arkan menambahkan, permasalahan ini sudah pernah dilaporkan ke Bupati Kolaka Utara, Rusda Mahmud namun sejauh ini tidak mendapat tanggapan.
Kepala Desa Lawata, Arkan yang ditemui Radar Kolaka (JPNN Grup) mengaku 82 nelayan Lawata yang selama ini menggantungkan hidup dari membudidayakan rumput laut dan keramba ikan kerapu saat ini mengalami penurunan pendapatan hingga 50 persen. Dari yang dulunya nelayan bisa mendapatkan hasil rata-rata Rp 1 juta perbulan, kini tinggal berkisar Rp 400 hingga Rp 500 ribu perbulannya.
Baca Juga:
’’Penyebabnya karena laut yang selama ini mereka gunakan untuk membudidayakan rumput laut dan ikan kerapu tercemar lumpur tambang yang berwarna merah,’’ terang Arkan.
Baca Juga:
LASUSUA - Sedikitnya 82 kepala keluarga (KK) yang merupakan nelayan di Desa Lawat Kecamatan Pakue Utara, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi
BERITA TERKAIT
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun