Laut Tercemar, Nelayan Terancam Kehilangan Pencaharian
Senin, 05 Desember 2011 – 12:24 WIB
Terpisah, Kepala Dinas Pertambangan Kolut Nur Rahman membantah ada pencemaran laut akibat aktivitas tambang yang menyebabkan nelayan di Desa Lawata merugi.
Baca Juga:
Dia mengatakan dirinya sudah pernah menyusuri pesisir pantai desa Lawata hingga ko lokasi pertambangan yang tengah melakukan operasi produksi. ’’Jarak dari desa Lawata ke lokasi tambang sekitar setengah jam menggunakan perahu tempel atauvkatinting, saya sudah pernah menyusuri, dan saya tidak melihat ada nelayan yang membudidayakan rumput laut ataupun Kurapu,’’ ternag Nur Rahman.
Nur Rahman menegaskan pihaknya siap memfasilitasi warga yang dirugikan akibat adanya pencemaran tambang, sepanjang data dan fakta di lapangan memang benar-benar terjadi. (radar/awa/jpnn))
LASUSUA - Sedikitnya 82 kepala keluarga (KK) yang merupakan nelayan di Desa Lawat Kecamatan Pakue Utara, Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Presiden Jokowi Tunjuk Irjen Albertus Rachmad Wibowo jadi Wakil Kepala BSSN
- Berusaha Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bandung, Satu Anak Meninggal
- Sebanyak 19,8 Ton Kopi Pagar Alam Sumsel Diekspor Perdana ke Malaysia
- CPNS 2024 Pemkab Bogor: 7.650 Pelamar Dinyatakan Lulus Seleksi Administrasi
- Gelar Cooling System, Polres Rohul Maksimalkan Partisipasi Pemilih di Lapas Pasir Pengairan
- Ditinggal Sendirian, Bocah Tujuh Tahun Terjatuh dari Lantai 8 Apartemen